Ketika aku mencoretkan nukilan ini peristiwa tersebut sudah berlalu beberapa minggu. Pagi Ahad aku dan anak-anak mmg bercadang untuk keluar sementelah kami bercadang untuk melihat pameran DILOMA SHOW final year adik Wawa di Museum Textile KL dan juga ke pesta buku antarabangsa di PWTC.
Sebelum ke tempat yang di tuju kami bercadang untuk bersarapan di gerai Lontong Klang Pasar Jawa.
Sesampai saja di sana aku terus masuk ke dalam untuk mencari tempat yang sesuai. Sewaktu duduk tiba-tiba aku terpandang seseorang yang sangat aku kenali. Dan dia adalah satu-satunya adik lelaki arwah abah yang masih ada. Aku terkesima seketika....rasa rindu dan sayu bercampur baur dlm diri. Wajahnya saling tak tumpah wajah abah. Aku merapatinya lalu menyelami tangannya. Aku cium tgnnya...saat itu hanya Allah yang tahu rasa ini....aku berlalu untuk melindungi rasa yang ada dan terus ke kaunter untuk mengambil lontong yang tersedia.
Kembali ke meja makan...mereka masih di sebelah meja kami. Sebelum mereka berlalu acik Ramli ke meja kami dan saat itu aku tak mampu lagi melindungi rasa yang ada di hati. Air mata akhirnya menjadi saksi betapa aku terlalu rindu pada abah. Dan anak-anak melihat situasi ini....suami juga menyedarinya. Tapi tanpa kata....bimbang empangan ini akan terus mengalir dan menghilangkan mood hujung minggu kami...
KEHILANGAN YANG TIADA GALANG GANTINYA....Bukan meratapi sekadar meluah rasa yang tak mampu aku huraikan.
Hanya tinggal mak sebagai salah satu RAHMAT hidup ku...Pohon ku pada mu Ilahi...berilah aku kesempatan untuk menghargai dan menyayanginya..
